Aksara Bercerita
##submission.synopsis##
Hujan turun malam itu. Tidak deras, tapi cukup membuat langit seolah ikut menangis untuk seorang anak yang baru saja lahir ke dunia tanpa pernah diminta. Di rumah besar keluarga Aksara, suara tangis bayi tak disambut haru. Tak ada pelukan hangat, tak ada ucapan selamat. Yang ada hanya keheningan... lalu desahan panjang dari seorang pria yang menatap bayi itu dengan mata dingin.
"Pembawa sial," gumam Aji Aksara, ayah dari bayi itu, dengan suara nyaris tak terdengar. "Kenapa kau harus lahir, Reivan?"
Reivan Artha Aksara. Anak bungsu keluarga Aksara. Lahir bersamaan dengan kepergian ibunya yang menghembuskan napas terakhir saat melahirkannya. Sejak hari itu, hidup Reivan telah diputuskan bukan oleh takdir, tapi oleh manusia, bahwa ia adalah malapetaka.
##plugins.themes.default.displayStats.downloads##
